Politik Rasa Puisi
Sebuah Percakapan
Apa angin mengerti bahasan kehilangan ?
Sedang padanya dalam mengalir lupa
Hampir-hampir kami lupa
Bersama
Ona Mariani
Fadly Fahry S Wally : “Puisi Angin”
Apa angin mengerti bahasan kehilangan ?
Sedang padanya dalam mengalir lupa
Berhembus jauh melanglang
Di dada ada goresan sengaja
Angin sayat, angin punya
Hampir-hampir kami lupa
Sebab datang-berlalunya bagai tiada,
Entah dia mengerti arti kehilangan.
Ona Mariani : Datang-berlalunya memang seakan pernah tiada
Entah datang darimana,
Dan hendak pergi kemana entahlah! Dia
mengerti
Fadly Fahry S Wally : Apakah dia benar-benar mengerti ?
Aku rasa dia hanya datang,
Singgah, mengambil, dan berlalu pergi
Sekembalinya hanya kosong.
Sekembalinya hanya kosong.
Lantas, jiwa mana yang terisi ?
Dia tak memberikan apa-apa selain kekosongan.
Ona Mariana :
Memang hanyalah menyisakan kekosongan
Tapi kekosongan ada cerita
Yang pernah didongengkan? Meski sesaat
Fadly Fahry S Wally :
Bahkan ceritaku, ceritamu, cerita-cerita mereka dibawanya berlalu,
Dia tak pernah lelah menyatukan dan
memisahkan,
Aku mendapatkan kemudian kehilangan,
Tinggal jiwa dalam dada,
Tinggal hati dalam senda,
Tinggal cerita bertiada.
Ona Mariani :
Bukankah dia sedang mengajarimu artinya hidup ?
Hukum hidup tiada yang kekal abadi
Yang datang akan kembali
Yang hidup akan mati
Dan yang mendapatkan juga akan kehilangan
Mungkin si angin hanya penyampai pesan
Dari
sang maha hidup agar kita memaknai
Fadly Fahry S Wally :
Aku hanya ingin mengertinya dengan hati
Sebab hanya hatiku yang tak bisa ia renggut
dan bawa terbang berlari
Kadang hempasnya dirindui datangnya diingini
Kutengok,
Tak dapat aku memahaminya lebih dari ilusi
Ia tak bisa mencuri hatiku, tidak.
Diam-diam, aku mengaguminya
Diam-diam hatiku disentuhnya,
Ah, angin,
Ah, ingin
Akupun kepingin.
Ona Mariani :
Nampaknya sang angin berhasil menjamah hatinya
Menyentuhnya dengan kelembutan
Yang telah terlalu lama dia tinggalkan
Bahkan mungkin telah lupa
Ketika pertama angin membawanya datang
Dan angin membawanya kembali
Sang angin telah berhasil membawanya berlari
Komentar
Posting Komentar