Kabur Aja Dulu



Di bandara hari ini
koper-koper berdesakan
membawa mimpi-mimpi muda
yang tak muat di negeri sendiri.

"Kita kabur aja dulu,"
kata mereka sambil tertawa
tapi matanya basah
oleh rindu yang belum terjadi.

Mama menggoreng telur mata sapi
untuk sarapan terakhir
sebelum anaknya terbang
mencari sarang baru.

Bapak pura-pura sibuk
dengan koran paginya
menyembunyikan tangan gemetar
yang menggenggam paspor.

"Negeri ini sudah tak bisa
menampung harapan kami,"
kata mereka sambil mengetik
tagar di ponsel masing-masing.

Tiket sekali jalan
ke negeri orang
lebih murah katanya
dibanding mimpi yang kandas.

Di media sosial
tagar itu membanjir
seperti air mata
yang tak sempat menetes.

Mama masih menyimpan
seragam SMA-nya
di lemari tua
yang mulai berdebu.

"Maaf, Ma, Pa,
kami harus pergi.
Mungkin di sana
masa depan lebih ramah."

Dan pesawat-pesawat itu
membawa pergi
generasi-generasi muda
yang lelah berharap.

Di rumah yang ditinggalkan
orang tua menunggu
video call yang akan datang
dari seberang lautan.

@sastragrafi19

Komentar

Postingan Populer