Elegi Musim Semi
Ada doa-doa yang terselip di dalam tidur
tentang meniti pagi
tentang menata hari
tentang meniti pagi
tentang menata hari
Ada mimpi-mimpi yang mekar tanpa permisi
terjagalah, jangan layu
bertahanlah, dalam rindu
terjagalah, jangan layu
bertahanlah, dalam rindu
Senyummu membumi di kalbu
Biar tangis hujan,
rintik gersang,
kemarau menulang
Biar tangis hujan,
rintik gersang,
kemarau menulang
Matamu perkasa
suara mengudara
langkah mengaksara
terjagalah, jangan layu.
Di kalbu,
di antara ruang-ruang membatu,
ungkapan-ungkapan membisu,
kau tumbuh
membentuk mozaik baru.
Terjagalah, jangan layu.
Atau aku akan mati menunggu.
suara mengudara
langkah mengaksara
terjagalah, jangan layu.
Di kalbu,
di antara ruang-ruang membatu,
ungkapan-ungkapan membisu,
kau tumbuh
membentuk mozaik baru.
Terjagalah, jangan layu.
Atau aku akan mati menunggu.
(buat kawan, Masita Achmad)
Fadly Fahry S. Wally
16 Mei 2016
Keren bung, salut sama anda 👍
BalasHapushehe.
BalasHapusTerima kasih, kawan.
:-)