Sebuah Puisi, Pelangi Yang Runtuh di Bulan Desember



Pagi
Aku melihat pagi
Tanpa matahari
Diselimuti laron-laron mati
Bekas-bekas hujan

Lagi,
Kuseka air matamu
Mengalir seirama jejatuhan embun sunyi

Kita saling bercerita
Mulutmu terbuka
Tanpa suara
Hatimu hampa
Aku hanya mengulang cerita
Cerita tentang dunia tanpa cinta

Kita saling bercerita
Mulutmu terbuka tanpa kata
Kau bisu
Tapi kita bercerita
Lewat kesepian
Lewat hati yang menunggu giliran mati
Cerita tanpa harapan
Setelah fatamorgana menjadi prasasti abadi
Kau dan aku berikutnya terkapar mati

Ini desember
Kita tahu ini seperti akhir
Kita sama-sama rindu
Ketika hujan
Hari yang tak sempat sempurna
Dan kini mimpi menjadi orok lagi
Agar bisa menangis
Agar bisa bersuara
Agar bisa melihat
Lalu menghukum dunia tanpa keadilan

Kita adalah lagu
Melagukan hujan
Menggugurkan satu satu warna pelangi
Menunggu
Waktu menjadi tanda seru
Menunggu
Giiran mati.

-Pelangi Yang Runtuh di Bulan Desember-
Fadly Fahry S. Wally 

Komentar

  1. baguss gan,,,salam kenal
    mampir dan comment juga ya
    http://pangpangminds.blogspot.com/2014/12/kalimat-bisu-seorang-pengagum-rahasia.html

    BalasHapus
  2. salam kenal juga gan...
    oukehh. sipp...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer