Sebuah Puisi, Pilur Tragedi Memilukan


Kehilangan sebesar harap

Hanya mengulang lembar tragedi yang naïf untuk dicicipi kembali

Yang entah mengapa harus menerima segala kekeliruan perasaan

Aku tertawan sebenar harap

Oleh sebuah pinta menyelamatkan senja dari sang malam



Gusar akan keibaan yang terlalu mendalam

Mencoba merangkai keutuhan dalam dialektika kehampaan

Yang tertulis hanya kesia-siaan semata

Karena terlalu naïf memeluk luka sendiri

Dan mengakui telah salah membagi petuah;

Aku adalah mozaik yang dihancurkan tanpa permisi

Bahkan di saat aku berusaha membangunnya kembali.

-Pilur Tragedi Memilukan-
Fadly Fahry S. Wally 


Komentar

Postingan Populer