Sebuah Percakapan, Juli Dua Lelaki




5 Juli
Dhylan             : Hujan layaknya salju tak nyata,
                          Datangkan semilir angin malam yang terbangkan serpih-serpih jiwa,
                          Entah akan deras
                          Ataukah henti yang terasa … #J27

Fadly               : Hujan,
                          Tidakkah itu mimpi
                          Yang datang menyiratkan sunyi,
                          Jiwamu juga hatimu, biarkan larut di dalamnya …

Dhylan             : Mimpi adalah Gerimis, deras pun mimpi
                          Tapi tak pasti akan beradu dalam tetesan syair pembawa melodi,
                          Hikayat yang tak berarah ..

Fadly                : Hikayatmu jua mimpi,
                          Mesti dirangkai layaknya bunga-bunga surga,
                          Dan bila gerimis ialah tinta, maka goresilah lafaz
                          Hidupmu layaknya air …

15 Juli
Dhylan             : Terpuruk sendiri bersama hujan yang yak pasti ..
                          Rasa yang tak tahu dimana senyum ..#hujan

Fadly                : Uraian hujan menggetari jiwamu,
                          Di dalam diri berkaca,
                          Lalu tersenyumlah dengan sesekali menitikan air mata


24 Juli
Fadly               : Jangan terkecoh dengan tingkah laku seekor ular,
                          Dia bisa menggelikan sekaligus mematikan …

Dhylan             : Sekali terganggu lama-lama menjadi tabu,
                          Hal yang tak diketahui, ketika asa tak dapat bertahan,
                          Emosi yang menggema dapatkan ironi,
                          Sebenarnya semua tergantung pada diri sendiri .. #tak disangka

Fadly                : “Saya pernah bertemu dengan beberapa ekor ular, belum pernah ada
                           Yang menyentuh atau menggigit saya, tapi kali ini saya baru temui
                           Seekor ular yang lebih berbisa dari bisa manapun”
                           #konotasi

Dhylan             : Kadang bisa memiliki racun, tapi kadang bisa menjadi luar biasa
                          #persamaan

Fadly                : Jikalau seperti itu, bolehkah aku bertanya,
                          Apa makna seorang wanita untukmu?
                          #tanya

Dhylan             : Wanita adalah sumber letaknya hati, lain halnya dengan wanita
                          Yang berbisa, ia begitu menyakitkan, tapi perlahan membunuh …
                          Lain halnya dengan wanita sejati, ia tahu apa yang berarti dan mana
                          Yang menjadi sepi ..
                          #wanita

Fadly               : #dia senja kecilku, tapi kini tenggelam jua …
                          Tapi tak kuucap selamat tinggal …
                          #si Bengal

Dhylan             : Apakah asa telah hilang, ataukah rasa yang membisu?
                          #coba lihat

Fadly                : Segalanya adalah pelangi ungu …
                          Tidak ku tahu kemana warna padu berlalu
                          #buram

Dhylan             : Ungu bukanlah akhir di antara pelangi,
                          Karna tak ada yang namanya akhir ketika tak berucap kata akhir,
                          Yang terlihat buram, akan nyata apabila dapat menata …
                          #segalanya bisa

Fadly                : Dari sekilah perjalanan, kini langkahku tengah tersandung,
                          Adalah terjal pantai dan tajam karang menghadang,
                          #elegi

Naskah di atas merupakan percakapan via SMS bersama seorang sahabat semasa SMA, Dhylan C.Seomadi, atau Rakyat Jelata (nama pena). Dhylan adalah sahabat sejak kelas 1 SMA. Kami sama-sama penggiat sastra. Saat kelas 1 kami sering berbagi dan saling "adu" kebolehan dengan tulisan-tulisan sastra kami. Kami sama-sama menimba ilmu teater di sebuah sanggar sekolah bernama Lensa (Lentera Satu), dan melanjutkan pada organisasi seniornya Bengkel Seni Embun.
Sampai saat ini kami masih sama-sama sering membuat karya bersama, termasuk naskah-naskah teatrikal yang sering kami mainkan saat hari-hari besar nasional. 
Semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer