Senja Terakhir di Hari Rabu
Langit terbakar merah, aku terpaku
Di antara gedung-gedung bisu
Senja ini, senja terakhir
Hari rabu yang tak kembali
Angin menggigit, menusuk tulang
Aku berdiri tegak, menantang
Waktu yang berdetak tanpa ampun
Mengikis sisa-sisa harapku
Matahari tenggelam, membawa janji
Yang tak pernah terpenuhi
Aku berteriak pada bayangan
Yang menari-nari di trotoar sunyi
Senja terakhir, kau saksi bisu
Hatiku yang mati di hari rabu
Besok datang tanpa kenangan
Aku berjalan, tanpa tujuan
Biar kutinggalkan senja ini
Dengan segala luka dan mimpi
Di persimpangan waktu yang kejam
Aku tetap berdiri, walau sendiri
16 Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar