Menulis Ingatan
aku tulis ingatan
kala jemarimu sedingin hujan bulan Juni,
di tahun 2010.
Kala kita mengembun lalu tertunduk. Bisu.
Ingatan itu candu
yang menerbangkan angan,
melayangkan pikiran
dan membuat tidak karuan mimpi-mimpi.
SMA Negeri 13 Ambon,
kenangan itu tumpah
dan membuyar seperti laron-laron
berterbangan,
berhamburan di seantero ruangan.
Naskah teater senyap lalu
ragam karakter di lakon-lakon.
Jemarimu dingin.
Dingin.
Imajiner buat kita menyelami ingin.
Ingin. Lebih dalam.
Sejenak memasuki alam lama.
Dunia tanpa sekat.
Hujan membekas di tanah.
Ingatan tumpah ruah.
Matamu memerah,
kita berlakon naskah jadi-jadian.
Dan duarrr,
hening membahana.
Senja pergi
dan malam hanya meninggalkan sunyi
dari kedua matamu.
Suara bungkam.
Mulut diam. Kelam.
Tirai menutup.
Lakon bertiup.
Sejadi-jadinya hujan mengguyur
Pelita yang redup
Lensa yang rabun
Ingatan itu candu
yang menerbangkan angan,
melayangkan pikiran
dan membuat tidak karuan mimpi-mimpi.
Makassar, 11 Januari 2017
(Fadly Fahry S. Wally)




Komentar
Posting Komentar