SEANDAI TAKDIR BISA DIINTERVENSI

Jika kehidupan ini ialah formalitas, kuharap perasaanku padamu hanyalah seberkas 'ada' yang jadi rutinitas kemudian lenyap tanpa bekas~

              @sastragrafi19


Seandai takdir bisa diintervensi, aku ingin kamu hilang dari masa laluku, biar saja jadi masa depan yang aku cintai tanpa takut kehilangan

Seandai takdir bisa diintervensi, aku ingin kamu tetap ada dan selalu ada
Hingga jumpa dan pisah hanyalah formalitas, sampai waktu tak mampu mencapai batas, dan kita akan tetap jadi sepasang setia yang saling mengepak sayap terbang ke atas, meretas kisah atas titah semesta yang maha luas

Seandai takdir bisa diintervensi, aku ingin kisah kita begini-begini saja, tak berlalu tak pergi. Macam keabadian puisi di dalam baris masa, yang tak lekang tak pudar, tak habis tak punah.

Seandai takdir bisa diintervensi, akan aku tulis engkau sebagai puisi pertama dalam album antologi
Sebagaimana pertama kali rasa berasa dan cinta bertinta
Sebagaimana mekar bunga di fajar yang hangat dan lelap matahari di senja yang hikmat
Sebagaimana perempuan setelah ibuku yang menyentuh hatiku, membuat detak tak biasa
Akan aku untaikan namamu sebagaimana doa suci, kurayu Tuhan, lalu mencintaimu dengan berani

Seandai takdir bisa diintervensi,
akan kuajak engkau menari di malam hening hingga bulan menjingga di kening
Dimana rerumputan berdawai dan angin melambai
Jemarimu kugenggam dalam damai

Banyak bunga di taman
Satu bunga mencuri perhatian
Banyak kasih bertebaran
Kupilih kamu menjadi titian.
Macam mencari titik fokus saat berimajiner, binar mataku tertuju ke matamu
Lalu dalam sunyi kita berbicara tentang apa yang sukar mulut kita utarakan
Seandai takdir bisa diintervensi

Aku ingin mencintaimu dengan begitu saja
Selayak hujan yang turun membasahi bumi
yang menyiram tanaman agar tumbuh
yang mengairi sungai
yang mengalir sampai ke lautan
yang menyuapi tanah dengan cinta
yang tanpa apa-apa, yang terjadi begitu ssja
Seandai takdir bisa diintervensi

Akan aku tulis lagi namamu
seenggan sepi yang dulu tumbuh dan hidup di kalbu, yang kini berbuah rindu
Ternyata, berubah itu hanya persoalan eksistensi bukan substansi, isi, esensi
Macam engkau,
yang dulu, kini dan nanti
tetap aku cinta tanpa spasi

Seandai takdir bisa diintervensi

🌿Kediri, Oktober 2019

Fadly Fahry S. Wally

Komentar

Postingan Populer