Butiran Rindu
Sebuah Puisi
Sepertimu,
Diam-diam aku menangis
Menjadi langit yang membasahi
Mengirim rindu kepada angin
Yang tiada.
Mungkin kau pun tahu,
Seperti bebintang-matahari, menjadi saksi
Gelimang rindu yang pecah
Tanpa arah.
Udara mana lagi?
Aku simpan
Pendam rapi rindu-rindu yang membutir
Mengabuti mimpi
Bahkan pagi.
Mungkin sepertimu,
Tidak ada tempat lari dari sunyi
Berlama-lama memendam desah hati.
Kita di antara telinga-telinga berdetak
Mata-mata berkelucak.
2016.
Fadly Fahry S. Wally
Komentar
Posting Komentar