Sebuah Naskah, Pantun Berbalas Menjaga Warisan Budaya
JUARA 3 LOMBA BERBALAS PANTUN SE-UNHAS 2012
MENJAGA WARISAN BUDAYA
MENJAGA WARISAN BUDAYA
BUDAYA PANTUN
Oleh : POETRA AMBON (POlitik En sasTRA
from Ambon)
Prolog
usil-usilan..,
Kami bertanya kepada
seorang anak kecil, “apa budaya yang kau yakini saat ini ?”, dia menjawab, “aku
tahu banyak rumus bermain PS, mungkin itu”. Setelahnya kami bertanya kepada
seorang remaja, “ingatkah kau dengan lagu Indonesia Pusaka ?”, dia menjawab
“aku lebih hafal lagu-lagu Korea dan aku menyukai musik RnB, dan itu lagu
kesukaanku”. Kemudian kami bertanya kepada seorang lansia, “Bagaimana dengan
budayamu ?”, dia menjawab “dulu kami menyanyikan Rasa Sayang-sayange, Si
Patokaan, Kicir-kicir, dan menari tarian Saman Gayo, Kecak, Jaipong dan
lainnya, tapi kini semua itu mulai tergusur seperti rumah kumuh di pinggir kali
Ciliwung”.
Mawar merah
dari kota Bandung
Jangan marah
kalo gak nyambung …, hehe :p
Pras-Fadly : Ada elektron pasangannya proton
Assalamualaikum para penonton.
Penonton …..
Ooo, penonton …..
Alhamdu….lillah …
Kiriman
pisang dibungkus karton
Di dalamnya diselipkan sarung tenun
Perkenalkan kami poetra Ambon
Politik sastra tawwa mau berpantun
Pras :
Si Madun anak yang santun
Kita disini membawa pantun
Fadly : Ada dongeng
ada pantun
Mari dengarkan jangan melamun
Pras :
Buah jambu buah kelapa
Mau tahu tentang apa ?
Fadly : Ke Semarang cari pepaya
Hayoo, penasaran yaaaaa …
Pras : hemm,,, saya kasih tahu dehh
. . .
Buah sukun buah pepaya
Ini pantun tentang budaya
Fadly : Buah kelapa buah pepaya
Apa itu budaya ?
Pras : Umur manusia berkurang karena
hari
Untuk itu perlulah di hayati
Budaya itu adalah jati diri
Yang berbudaya dialah makhluk sejati
Fadly : Pastilah mati karena usia
Karena dunia hanyalah fatamorgana
Pastilah kelak berbudi manusia
Manusialah dengan budaya baiknya
Pras : Sungguhlah enak buah pepaya
Rasanya manis kalau dimakan,
Sungguhlah enak kalau berbudaya
Tambahlah manis kalau dibudidayakan
Fadly : Apalah guna manisnya pepaya
Kalaulah bukan dijadikan panganan
Apalah guna adanya budaya
Kalaulah bukan dijadikan kebiasaan
Pras : Jalan-jalan ke Surabaya
Janganlah lupa memakai kebaya
Kalaulah tidak engkau berbudaya
Jangan mengaku kau teman saya
Fadly : Pergi ke pasar membeli pepaya
Tidaklah lupa membeli mangga
Ayo mendata warisan budaya
Agar tidak diklaim negara tetangga
Pras : Apalah tanda orang tak
kreatif
Suka mengambil haknya orang
Apalah tanda tak inovatif
Suka menklaim warisan orang
Fadly : Waria ngamen di pabaeng-baeng
Warisan apa yang dimaksud daeng?
Pras : Daun teh hijau warnanya
Dataran tinggi tempat tumbuhnya
Bila kita mencintai Indonesia
Mari kita lestarikan warisan budayanya
Fadly : Ulat
bulu merajalela
Wereng
coklat ikut berpesta
Mencari yang paling Indonesia
Jangan lupa budaya kita
Pras : Di desa Ubun banyak sawahan
Budaya pantun paling mesti dilestarikan
Budaya pantun paling mesti dilestarikan
Fadly : Anak badak mencari makan
Anak santun sayanglah tanah
Kalau tidak dilestarikan
Budaya pantun
pastilah punah
Pras : Kain tenun kain yang khas
Agar tahan jangan di sabun
Ada Tunas di kampus Unhas
Penyelamat budaya pantun
Fadly : Reptil rawa dikenal buas
Apalagi kalau bukan buaya
Kampus merah ya kampus Unhas
Berbasis mandiri dan tangguh berbudaya
Pras :
iya tawwa, mentang-mentang kampusta, nassami dipuji-puji
Fadly :
Oalah,,, ya iyalah masa ya iya donk …, Unhas githu loh
Pras : Apa guna orang bertenun
Untuk membuat pakaian adat
Apa guna orang berpantun
Untuk memberi petuah amanat
Fadly :
Jikalau gepal orang bertenun
Bukalah tingkap lebar-lebar
Jikalau lenyap tukang pantun
Sunyi senyap Bandar yang besar
Pras : Ede..de..dehhh, betul sekali ini
orang,,,
Kalau tak ada orang yang berpantun apalah
kelak yang beri
Kepada anak cucu nanti …,
Fadly : Ya iyalah masa ya iya donk …,
Hemm . . .
Pras : Tanda rima bersajak dua
Sungguhlah indah kalau dilantun
Tarima kasih dorang samuaa
So mau dengar torang pe pantun
Fadly : Pohon salak pohon tercinta
Itulah mengapa banyak yang suka
Mohon maaf bila ada salah kata
Itulah karena ingin berbagi cerita
Pras :
Kiriman pisang dibungkus karton
Di dalamnya diselipkan sarung tenun
Selesai sudah lakon putra Ambon
Politik sastra selesai berpantun ..,
Fadly Fahry S. Wally
2 november 1994
Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
Prasojo Yekti Perdana
30 november 1994
Sastra Inggris
Universitas Hasanuddin




Komentar
Posting Komentar