Tanya(?)
Sebuah percakapan via SMS bersama Irfundie Latuconsina,
seorang abang di Bengkel Seni Embun.
10 Januari 2012-
seorang abang di Bengkel Seni Embun.
10 Januari 2012-
Ierfundie :
Bergerak perlahan,
pucuk teh masih kebasahan waktu pagi hari ….
pucuk teh masih kebasahan waktu pagi hari ….
Ulat merangkak menghabisi,
terpetik sama mati bergeser arti …
terpetik sama mati bergeser arti …
Fadly :
Selika demi selika ku rangkaki perlahan ..,
Tak menemu satu titik persinggahan yang pasti
…
Dan,
Bila pagi, hanya bisa ku merenung meresapi,
Apa yang tergambar dalam hati tidak dapat ku
terawangi ….
Ierfundie :
Selika itu dapat tersembul di balik selingkar lainnya …
Hasrat matahari tuk kembali menghangatkan
imaji
dari dingin malam,
dari dingin malam,
Sebab berlalu ke depan bulan tentu tentang
mimpi,
Sebaliknya berlalu ke belakang masih bisa
mendapatkannya
Sebuah bab Socrates yang telah mati …
Fadly :
Jika yang di belakang ialah buram,
Maka layakkah aku berdiri di sana?
Di sisi terlara masa …
Ierfundie :
ABsah jika waktu melunturkan warna tinta pada papyrus,
Jika tulisan mengabur dan mata tak dapat
menangkap molek abjad
menangkap molek abjad
Masih adakah otak yang mampu menerka ?
Dan seabsahnya penilaian
Dan seabsahnya penilaian
Itu mampu terwujud dalam akhir masa nanti …
Fadly :
Sedari langkah tidak lagi dapat mengulas masa terdahulu,
Sembari hidup yang berjalan pada sebuah garis
monolog,
Bila terulang kembali pada prolog semula,
akankah epilognya akan
akankah epilognya akan
Utuh seperti senyum tulus ibunda …
Ierfundie :
Sedari langkah dimulai pada tahapan penglahiran,
sejurus pada tangisan,
orok masih tetap menggelantung pada titik pusat.
sejurus pada tangisan,
orok masih tetap menggelantung pada titik pusat.
Jika selanjutnya masih tetap menangis saat
kemaluannya di potong
kemaluannya di potong
Dalam permulaan sebuah langkah kedewasaan,
lantas untuk apa masih melangkah?
lantas untuk apa
Fadly :
Melangkah masih selayaknya,
karena hidup masih terus bergulir
karena hidup masih terus bergulir
Maka tiada kata Berhenti untuk itu ..,
Jika kodrat manusia memang untuk berpetualang
di rimba Tuhan ini,
di rimba Tuhan ini,
Dengan alasan apa untuk berhenti melangkah
sebelum teka-tekiNya dipecahkan?
sebelum teka-tekiNya
Ierfundie :
Menyerah sebaik-baiknya paham dengan kata
hanya menyerah
hanya menyerah
Dan berkata baik saya berlalu … integritas
hidup masih
mengambang selanjutnya …
Komentar
Posting Komentar